Selasa, 16 September 2014

MEBEL DARI BAMBU






MEBEL DARI BAMBU
Tulungagung, kstv.co.id Berkat kreatifitas, melimpahnya pohon bambu yang tak terpakai di sekitar rumah, seorang warga di Tulungagung berhasil membuat beraneka produk mebel bernilai ekonomi tinggi yang bahannya semua terbuat dari bambu. Hasil karyanya yang eksotis ini diminati konsumen domestik maupun mancanegara. Namun minimnya perhatian pemerintah, membuat pengrajin kesulitan mendapatkan peluang eksport.

Bambu-bambu ini sepintas memang tidak ada nilai ekonomisnya, tertumpuk bak sampah yang usang. Namun di tangan Ahmad Dhofir, pengrajin mebel dari Desa Boro, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, bambu ini mampu diolah menjadi aneka mebel yang eksotis, untuk dijadikan produk mebel. Dengan dibantu tujuh karyawannya, bambu-bambu yang telah kering dikupas bagian kulit luar, lalu setelah terkupas bambu direndam dalam air khusus selama beberapa hari, agar tidak mudah dimakan rayap maupun serangga sejenis.
Setelah direndam, bambu yang siap dipakai langsung dipotong sesuai ukuran untuk aneka jenis mebel.

 Untuk membuat satu set mebel meja dan kursi, potongan bambu kecil-kecil dilubangi untuk dirangkai menjadi sebuah kursi. Agar lebih kuat, setiap sudut kerangka kursi direkatkan menggunakan tali rotan. Uniknya, meski tidak menggunakan paku, namun mebel bambu ini sangat kuat. Bahkan dibanding mebel kayu sejenisnya, pengrajin menjamin produknya bisa awet hingga 15 tahun.
Ahmad Dofir, pengrajin bambu mengatakan, usaha yang dirintis sejak tahun 1989 ini awalnya terinspirasi oleh banyaknya pohon bambu di sekitar rumah yang tak termanfaatkan. Dengan bekal nekat, bapak dua putra  ini mengkreasikan bambu untuk dijadikan mebel. Hasilnya  beragam jenis mebel pun kini berhasil dibuat dengan standart kualitas eksport. Sayang meski diminati konsumen mancanegara seperti Australia, Eropa dan Kanada, ia tidak berhasil meneruskan ekspornya, karena terkendala pengetahuan dan hantaman krisis global.
Setiap bulan dibantu tujuh karyawannya, Ahmad Dofir mampu menghasilkan 15 hingga 20 set mebel meja kursi. Tak hanya meja kursi, produk mebel bambunya meliputi tempat tidur, buffet dan lemari rias, hiasan tempat bunga, semuanya dijual antara 1 juta hingga 3 juta per set tergantung ukuran dan  jenisnya. Bahkan ia juga menerima pesanan pembuatan rumah dari bambu untuk gasebo maupun rumah makan dengan tarif 750  ribu hingga satu juta rupiah per meter persegi. Sayang meski produk mebel bambu cukup prospektif, namun minimnya perhatian pemerintah, pengrajin kesulitan dalam pemasaran. Apalagi memanfaatkan momentum pameran dengan biaya tinggi diakuinya kurang efektif.      (a6/hyd)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar