Jumat, 07 November 2014

Tips Membuat Foto Levitasi Dengan Sederhana





Pernah melihat film film luar angkasa yang ketika sang astronot bisa melayang bebas kalau dalam bahasa jawa baisa di sebut ngawang atau ngambang . Nah pada artikel kali ini saya akan berbagai infirmasi tenatanga bagaimana cara kita bisa membuat foto Levitasi . Keren bukan kalau kita bisa terlihat mengambang dalam foto kita. beberaa foto yang anda lihat di bawah ini adalah beberapa foto levitasi yang bisa anda buat sendiri dengan kamera DSLR atau kamera pocket yang bisa di atur bukaannya.
Tehnik fotografi levitasi tanpa bantuan editing photoshop bisa anda lakukan dengan kemra profesional (DSLR misalnya) maupun kamera biasa . foto levitasi dengan DSLR , bisa memanfaatkan Burst Mode. Dengan seklai menekan tombol shutter langsung mengahasilkan beberapa jepretan sekaligus . Atau jika fitur burst tidak tersedia di kamera anda . anda bisa menggunakan Mode manual dengan mempercepat shutter speed anda ke arah sampai 1 / 400 dan iso 1300 . Untuk mode manual anda harus mengatur sesuai intensitas cahaya di daerah anda.

Posted by Ferry Agusta on 19.02 in Artikel, Fotografi, Tips & Trik
1. Bukaan, Diafragma atau Aperture
Pernah dengan istilah Bukaan, Diafragma, Aperture ? berita buruk jika anda belum pernah mendengar tetapi anda sudah memegang kamera digital. Istilah fotografi ini biasa disebut bukaan lensa, berfungsi untuk menangkap intensitas cahaya yang masuk kedalam kamera. Intinya semakin besar bukaan lensa akan semakin besar menangkap cahaya, hal ini berpengaruh pada ruang tajam gambar (DOF) atau biasa disebut dengan Depth Of Field.

2. Speed (kecepatan)
Dari namanya, istilah fotografi speed sudah jelas berkaitan dengan kecepatan. Speed adalah kecepatan kamera saat menangkap sebuah gambar yang dikehendaki. Speed bisa dirubah sesuai kemauan kita dan kebutuhan objek yang akan kita foto. Semakin cepat speed yang diatur, semakin beku foto tersebut. Begitu juga sebaliknya, semakin lambat speed kamera yang diatur akan mengakibatkan gambar shake.

3. DOF (Depth Of Field)
Istilah fotografi DOF bisa diartikan sebagai ruang tajam pada sebuah hasil foto. Ruang tajam meliputi bagian yang focus dan blur. DOF ditentukan oleh faktor Bukaan, Diafragma atau Aperture di atas. Semakin besar diafragma, semakin sempit DOF/ruang tajam sebuah foto yang didapakan.

4. ISO
Tingkat sensitifitas cahaya tergantung pada ISO. Semakin besar angka pada ISO akan semakin sensitive dalam menangkap cahaya, namun efeknya akan timbul noise pada foto yang dihasilkan.

5. Mode Dial
Baik kamera digital SLR atau kamera saku, pasti sudah memiliki model dial. Baik dalam bentuk tombol ataupun panel putar. Mode dial standart biasa ada 5 macam mode dial sebuah kamera digital.
Auto adalah pengaturan paling mudah dalam kamera, karena semua sudah diatur dan diprogram secara otomatis, pemakai kamare tinggal pencet shutter langsung jadi foto.
Aperture Priority, kecepatan akan diatur secara otomatis kemudian untuk diafragma/bukaan kita atur sendiri sesuai kebutuhan.
Speed Priority, sistem ini merupakan kebalikan dari Aperture Priority
Program, semua telah diatur oleh kamera.
Manual, dengan mode manual kita dapat bereksperimen mulai dari pengaturan WB, Speed dan sebagainya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar